Kediri, Montera.co.id– Ribuan pengurus Nahdlatul Ulama (NU) dari tingkat PBNU, PWNU, PCNU, hingga badan otonom (Banom) dari seluruh Indonesia berkumpul di Pondok Pesantren Lirboyo, Kota Kediri, Minggu (21/12/2025) untuk mengikuti Musyawarah Kubro. Acara yang diselenggarakan Forum Sesepuh NU ditujukan sebagai ikhtiar bersama untuk meneguhkan keutuhan Jam’iyyah NU di tengah dinamika internal yang berkembang beberapa bulan terakhir.
Tokoh Utama NU Turut Hadir, Gus Yahya Datang Atas Panggilan Sesepuh
Sejumlah tokoh berpengaruh NU menghadiri musyawarah, antara lain Ketua Umum PBNU KH Yahya Cholil Staquf (Gus Yahya) dan KH Ulil Abshor Abdala, beserta para kiai sepuh dan pengurus dari berbagai daerah. Gus Yahya mengungkapkan kehadirannya merupakan panggilan langsung dari para sesepuh dan Mustasyar NU, seperti KH Anwar Manshur, KH Nurul Huda Djazuli, dan KH Ma’ruf Amin.
“Binaan Al-Haq, tidak binaan Al-Batik. Saya sepenuhnya taslim kepada apa yang telah disepakati oleh hadirin dari BWNU dan BCNU seluruh Indonesia serta tawjian dari para mustasyar,” ujar Gus Yahya. Ia juga menyampaikan telah mengirim pesan kepada Rok Islam untuk memohon waktu menghadap, dan akan menunggu jawaban selama 3×24 jam sebelum melapor kembali.
Hasil Musyawarah: Tiga Opsi Tindakan dengan Batas Waktu Tertentu
Musyawarah Kubro yang bertepatan dengan tanggal 30 Jumadil Tsaniyyah 1447 H menghasilkan tiga kesimpulan utama dengan batas waktu yang jelas, yaitu:
1. Memohon islah kedua pihak dengan batas waktu paling lama 3 hari sejak Minggu (21/12/2025) pukul 12:00 WIB.
2. Jika islah ditolak, kedua pihak diminta menyerahkan keputusan kepada Mustasyar untuk membentuk panitia Muktamar netral dalam waktu paling lama 1 hari setelah batas akhir islah.
3. Jika kedua opsi gagal, akan dilakukan Muktamar Luar Biasa (MLB) berdasarkan kesepakatan PW/PC yang hadir, paling lambat sebelum keberangkatan kloter pertama Rombongan Haji Indonesia.(Dan/Ali)
