Bos Transcorp Chairul Tanjung Sampaikan Maaf atas Polemik Tayangan Trans7

Kediri ,Montera.co.id-–Bos TransCrops Chairul Tanjung akhirnya datang langsung ke Ponpes Lirboyo Kota Kediri untuk sampaikan permintaan maaf secara langsung atas Polemik tayangan “Exposed Uncensored” di Trans 7 yang menyinggung Pondok Pesantren Lirboyo dan Amaliah Nahdliyin.

Pemilik Trans Corp dan Trans 7, Chairul Tanjung (CT), langsung datang menemui pengasuh Pondok Pesantren Lirboyo, KH. Anwar Mansur untuk menyampaikan permohonan maaf secara langsung.

Sebelumnya CT datang bersama rombongan ke Kantor Yayasan Ponpes Lirboyo untuk menemui Pengasuh Ponpes Lirboyo KH.Khafabihi Mahrus dan sebelum Yai Khafa panggilan akrab pengasuh Ponpes Lirboyo tersebut belum hadir di Aula Kantor Yayasan sehingga Chairul Tanjung bersama rombongannya diminta menunggu hingga akhirnya hadir Yai Khafa datang dilanjutkan pertemuan tertutup selalu beberapa jam yang akhirnya dilanjutkan ke Dhalem alias Rumah KH.Anwar Mansur  yang tak jauh dari Pondok Induk Pesantren Lirboyo.

​Kunjungan Chairul Tanjung didampingi oleh CEO B.Kom, Aziz Kurniawan, dan Profesor Muhammad Nuh. Permintaan Maaf Diterima dan Sanksi Tegas Diberikan
​Perwakilan dari pihak pondok, KH. Abdul Mu’id (Gus Mu’id), menyampaikan bahwa Kiai Haji Muhammad Anwar Mansur telah menerima permohonan maaf dari Chairul Tanjung.

​Di sisi lain, Chairul Tanjung menegaskan telah mengambil langkah-langkah konkret dan sangat tegas sebagai bentuk tanggung jawab:

1. ​Pemecatan Pihak Bertanggung Jawab: Telah dilakukan pemecatan terhadap orang-orang yang bertanggung jawab di internal Trans 7 terkait penayangan tersebut.

2. ​Pemutusan Kerja Sama: Production House (PH) yang memproduksi acara tersebut telah diputus kontrak kerjasamanya.

3. ​Penghentian Tayangan: Program “Exposed Uncensored” secara keseluruhan telah diberhentikan penayangannya untuk selama-lamanya.

​Komitmen Jangka Panjang Trans Corp
​Lebih dari sekadar permintaan maaf, Chairul Tanjung juga menyampaikan komitmen jangka panjang untuk memperbaiki citra pesantren yang terlanjur tercoreng:

1. ​Pengarahan Jelas Internal: CT akan memastikan tidak akan ada lagi tayangan di Trans 7 maupun media lain di bawah Trans Corp yang menyerang atau menyinggung Amaliah Nahdliyin atau pesantren di masa mendatang, dengan ancaman sanksi pemecatan bagi yang melanggar.

2. ​Program Khusus Pesantren: Trans 7 berjanji akan menayangkan program khusus yang berfokus pada kunjungan dari pesantren ke pesantren. Program ini bertujuan untuk menonjolkan kebaikan, keunggulan pendidikan, serta sejarah pesantren, sehingga masyarakat dapat memahami keindahan dunia pondok pesantren.

​Gus Mu’id berharap, dengan kunjungan dan janji-janji yang disampaikan Chairul Tanjung, suasana menjadi tenang dan kondusif kembali. Chairul Tanjung juga menutup keterangannya dengan harapan agar kebersamaan umat, khususnya umat Islam, dapat terjaga demi membangun bangsa yang lebih maju, makmur, dan berkeadilan.(*/Ali)

Pos terkait

banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *