Gelar Workshop IT Entrepreneur, Pemprov Jatim Dorong Pelaku UMKM Dapat Cuan Lewat Medsos

Kediri,montera.co.id – Dorong pemanfaatan media sosial, Pemerintah Provinsi Jawa Timur bersama Dinas Koperasi dan UMTK (Dinkop UMTK) Kota Kediri hadirkan Workshop Penguatan Usaha Kredit Usaha Kecil Menengah (KUKM) Manajerial/IT Entrepreneur kepada enam puluh pelaku UMKM di Kota Kediri, Kamis (28/8). Pembahasan materi tentang Optimasi Tiktok untuk Bisnis dipilih sebagai upaya untuk membangun ekosistem kewirausahaan berbasis teknologi di Jawa Timur.

Kepala Dinas Koperasi dan UKM Jawa Timur melalui Susanti Widyastuti, Kepala Bidang Produksi dan Restrukturasi Usaha mengapresiasi terlaksananya kegiatan yang berlangsung di Klinik UMKM Kota Kediri ini. Ia mengemukakan bahwa UMKM merupakan backbone ekonomi Jawa Timur.

Menurutnya, saat ini sektor kuliner masih menjadi sektor terbesar yang berkontribusi terhadap perekonomian.
“Guna mendukung dan mendorong pertumbuhan ekonomi KUKM perlu adanya inovasi agar produknya memiliki nilai tambah. Ke depan, kami juga berkomitmen terus menghadirkan program-program yang relevan dan berorientasi pada peningkatan daya saing produk KUKM,” ucapnya.

Dalam sambutannya sekaligus membuka acara, Bambang Priyambodo, Kepala Dinkop UMTK Kota Kediri mengutarakan saat ini di Kota Kediri terdapat 22.000 UMKM. Dari angka tersebut 10.000 di antaranya sudah mengantongi Nomor Induk Berusaha (NIB).

“Saat ini pemerintah sudah menggelontorkan dana yang sangat besar untuk memajukan UMKM, salah satunya melalui pelatihan. Karena pemerintah punya target untuk membina pelaku UMKM yang belum naik kelas,” ucapnya.

Bambang juga berpesan kepada peserta agar bisa menangkap peluang atas tren yang sedang berkembang. Saat ini, Presiden RI mengintensifkan upaya ketahanan pangan dengan fokus pada kedaulatan pangan, maka dari itu Pemkot Kediri juga gencar melaksanakan pelatihan produksi makanan modern dan tradisional, serta pengolahan pertanian dengan memanfaatkan lahan terbatas agar lebih produktif.

“Bapak/Ibu sekalian, manfaatkan hari ini tentang produksi, cara marketing dan mengolah produk UMKM. Yang perlu diingat, produk-produk jenengan harus bersertifikasi halal, SNI, dan ber-BNSP untuk menguatkan produk dan status merek masing-masing UMKM. Bapak/Ibu bisa melakukan secara mandiri dan tidak sepenuhnya bergantung ke pemerintah,” terangnya. Dirinya berharap melalui kegiatan peserta dapat memperoleh wawasan dan keterampilan lebih luas agar dapat memberikan manfaat kepada kelangsungan UMKM Kota Kediri. (Chap/Al)

Pos terkait

banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *