Kediri,Montera.co.id--Anggota DPRD Kota Kediri dari PAN, Dinayana Kristian, gelar acara pelestarian budaya yang dinanti warga, dengan dukungan Ketua DPRD yang sebutkan sebagai “rezeki” karena bisa terwujud meskipun banyak anggaran lain terhenti. Malam ini menjadi malam yang penuh keindahan budaya di Kelurahan Tosaren, ketika pagelaran wayang kulit “Lahirnya Wisanggeni” digelar sebagai acara pamungkas dari rangkaian kegiatan tahun 2025 yang diinisiasi Dinayana Kristian, Anggota DPRD Kota Kediri dari Fraksi Partai Amanat Nasional (PAN).
Acara yang diselenggarakan bersama Panitia dan Pokmas Harmoni Budaya ini bukan tanpa alasan. Menurut Dinayana, seluruh rangkaian kegiatan, termasuk wayang kulit kali ini, berasal langsung dari aspirasi masyarakat. “Pagelaran wayang maupun lakonnya adalah dari permintaan warga, khususnya pelestari budaya dan murid-murid budaya di sini,” ujarnya dalam sambutannya, sebelum meminta doa agar acara berjalan lancar.
Ki Dalang Eko dan rekan-rekannya ditunjuk untuk membawakan lakon “Lahirnya Wisanggeni” – sebuah lakon yang akan diinterpretasikan secara mendalam oleh para dalang. Acara ini juga menjadi kelanjutan dari parade budaya yang digelar kemarin, dan merupakan bentuk kewajiban Dinayana sebagai anggota DPRD yang selalu menjaring aspirasi masyarakat selama reses.
KETUA DPRD: ACARA INI ADALAH “REZEKI”
Ketua DPRD Kota Kediri, Dra. Firdaus yang akrab dipanggil Kak Ido, menyampaikan apresiasi penuh terhadap inisiatif Dinayana. Ia bahkan menyebutkan acara ini sebagai “rezeki” karena berhasil direalisasikan meskipun banyak anggaran murni dan Hibah Permohonan Masyarakat (PHK) tahun 2025 lainnya terhenti.
“Masih banyak anggota DPRD yang anggarannya tidak bisa direalisasikan karena aturan yang tidak sesuai atau kurangnya komunikasi antara DPRD dan eksekutif. Makanya ini jadi rezeki – aspirasi masyarakat bisa terwujud dan dikelola oleh masyarakat sendiri,” jelas Kak Ido.
Menurutnya, kegiatan seperti ini sangat penting untuk mengangkat dan menghidupkan kembali budaya lokal, sehingga generasi muda bisa mengenal dan mencintai warisan budaya yang dimiliki. “Supaya anak-anak kita nanti tidak lupa akan akar budaya kita,” tegasnya.
Malam ini, ribuan warga dari Kelurahan Tosaren bahkan yang datang dari luar, termasuk dari Angkasaleh, berkumpul untuk menikmati pagelaran wayang kulit yang disertai sinden istimewa. Dinayana berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan di tahun-tahun mendatang.
“Aku ucapkan selamat menikmati kepada semua yang hadir. Semoga acara ini berjalan lancar dan menjadi kenangan indah bagi kita semua,” tutupnya, sebelum mengucapkan salam sempurna.(Dan/Ali)







