Kediri,Montera.co.id– Kabar duka menyelimuti keluarga almarhumah Desi Widyan (31), Pekerja Migran Indonesia (PMI) asal Kediri yang menjadi korban tewas dalam insiden kebakaran di Tai Po, Hongkong. Kepastian kabar meninggalnya Desi pertama kali diterima keluarga pada Jumat sore, langsung dari agen penyalur di Hongkong.
Ayah Desi, Palal (60), mengenang momen saat telepon dari luar negeri itu datang.
“Sekitar jam tiga diberi tahu dari agensi Hongkong. Cuma dibilang kalau anak saya meninggal karena kecelakaan,” tuturnya lirih.
Ia mengatakan, komunikasi terakhir dengan putri bungsunya itu terjadi pada Minggu, beberapa hari sebelum peristiwa tragis itu terjadi.
Di tengah duka, keluarga hanya berharap proses pemulangan jenazah berjalan cepat dan lancar. “Harapannya ya secepatnya pulang. Terima kasih untuk yang sudah bantu. Biar nggak ada oknum yang mengganggu,” ucapnya.
Negara Hadir: Kemenlu Pastikan Pemulangan Jenazah Gratis
Sore tadi, tim Family Engagement dari Direktorat Perlindungan PMI Kementerian Luar Negeri mengunjungi kediaman keluarga Desi di Kediri. Dipimpin Reza Dharmawan, tim menyampaikan belasungkawa sekaligus menjelaskan langkah-langkah penanganan yang sedang berjalan.
“Kami menyampaikan duka mendalam. Pemerintah Indonesia melalui KJRI Hongkong akan memfasilitasi seluruh proses penanganan, mulai koordinasi dengan otoritas Hongkong, administrasi kematian, hingga hak-hak keuangan almarhumah,” jelas Reza.
Saat ini, keluarga sedang dimintai surat kesediaan otopsi—dokumen penting untuk penerbitan sertifikat kematian. Setelah sertifikat terbit, barulah proses pemenuhan hak keuangan dan pengajuan repatriasi jenazah bisa diproses.
Meski belum dapat memastikan waktu, Reza mengatakan proses bisa memakan waktu dua minggu hingga satu bulan, bergantung pihak otoritas Hongkong.
“Harapan kami secepatnya, mungkin kurang dari sebulan. Kami akan terus update ke keluarga,” ujarnya.
Reza menegaskan seluruh proses pemulangan jenazah gratis.
“Jika ada oknum yang meminta biaya, itu tidak benar. Negara hadir untuk WNI di luar negeri,” tegasnya.
Total Korban WNI: 9 Terkonfirmasi Meninggal, 10 Lainnya Belum Teridentifikasi
Menurut data terbaru KJRI Hongkong, terdapat sembilan WNI yang telah teridentifikasi meninggal dunia dalam kebakaran itu. Namun, masih ada sekitar sepuluh lainnya yang belum dapat diidentifikasi dan menunggu hasil tes DNA.
Tim Kemenlu kini tersebar di banyak wilayah—mulai Kediri, Malang, hingga Indramayu—untuk menyampaikan belasungkawa serta memastikan seluruh prosedur penanganan jenazah berjalan sesuai standar.
Untuk wilayah Kediri sendiri, almarhumah Desi menjadi satu-satunya korban.
Insiden Tai Po menjadi salah satu tragedi yang menyisakan duka mendalam bagi keluarga PMI di Indonesia. Meski demikian, pemerintah memastikan setiap langkah penanganan dilakukan dengan penuh perhatian, agar kepulangan para korban dapat berjalan dengan layak dan tanpa hambatan.(Dan)







