Kediri,Montera.co.id--Di DMC Lt. 5, Pondok Wali Barokah, Selasa (16/12/2025) – Lebih dari 500 santri dari berbagai pondok di Kediri dan sekitarnya berkumpul dalam seminar “Basic Life Support (BLS)” yang menjadi rangkaian acara Root Rumus 27 DPDL Kota Kediri yang akan dibuka Walikota besok pukul 08.00.
Dipimpin Ketua DPD LDII Kota Kediri Agung Priyanto, acara ini bertujuan meningkatkan kesadaran dan kesiapsiagaan menangani keadaan darurat yang menyangkut jiwa dan nyawa. “Semua orang harus tahu langkah pertama ketika menemukan orang pingsan atau terserang jantung,” ujarnya.

Narasumber Pakar Berbagi Ilmu
Acara menghadirkan narasumber terkemuka, antara lain:
– Emily Widiastuti (Dinas Kesehatan) yang menekankan pada aspek promotif dan preventif guna mengurangi biaya sakit. “Kita fokus pada pencegahan, termasuk penyakit jantung yang kini meningkat,” katanya. Meskipun praktek hanya bisa dilakukan oleh sebagian peserta karena jumlah banyak, materi BLS akan disampaikan secara komprehensif.
– Dokter Haris Setiawan Kusumanegara (Balai Besar Kesehatan Karantina Bandara Juanda) yang melihat potensi santri sebagai mubaligh dan edukator kesehatan. “Santri nantinya akan ditugaskan ke seluruh nusantara – mereka harus punya kompetensi dasar BLS karena kejadian jantung bisa terjadi kapan saja,” ujarnya. Dia menambahkan bahwa di negara maju, setiap warga dewasa setidaknya sudah menguasai BLS untuk memanfaatkan golden period 6-9 menit pertama.
– Andrianto (Koordinator 119 Kota Kediri) yang mengaitkan BLS dengan layanan gawat darurat 112. “Sebelum tenaga medis datang, relawan yang menguasai BLS bisa menyelamatkan nyawa dan tidak melewatkan golden period,” jelasnya. Dia juga menyebutkan bahwa penggunaan layanan 112 di Kediri telah naik 3 kali lipat karena kemudahan akses semua layanan darurat.
Harapan: Santri Sebagai Jembatan Kesehatan Masyaraka
Dengan output pengetahuan dasar BLS, harapan acara adalah santri tidak hanya melindungi diri sendiri, tetapi juga menularkan ilmu kepada orang lain. Mereka diharapkan menjadi promotor kesehatan yang aktif, menyatukan ilmu agama dengan pengetahuan medis untuk masyarakat yang lebih sehat dan berkualitas.(Dan/Ali)







