Kediri,montera.co.id – Babak Kualifikasi Porprov Jatim IX/2025 Cabang Olahraga Catur digelar Kota Kediri mulai tanggal 21 – 24 April 2025 bertempat di GOR Jayabaya.
Pra Porprov di Kota Kediri ini untuk menentukan siapa saja daerah yang berhak bertarung di putaran Porprov 2025 Malang Raya.
Yusuf Santriyono, Wakil I Pengurus Provinsi Percasi mengatakan Babak kualifikasi sangat diperlukan di cabang olahraga catur mengingat cabang olahraga yang ini sangat menarik Animo ada 38 daerah semuanya aktif di Jawa Timur.
“Kualifikasi atau Pra Porprov catur diikuti sekitar 325 atlet dari 38 kabupaten – kota di Jawa Timur. yang lolos nanti 16 dari masing-masing kategori,” kata Yusuf Santriyono
Terbilang ada 5 kategori mulai dari beregu putra dan putri, perorangan putra, putri serta mix, dalam 5 kategori tersebut seluruh peserta mengikuti lomba catur kelas standar
Untuk diketahui, Cabang olahraga catur Porprov 2025 akan di gelar 28 juni- 5 juli, cabang catur di mainkan di Heding Pancasila kota Batu, dengan memperebutkan total 15 emas, 15 perak dan 30 perunggu.
Yusuf memastikan perebutan medali di cabang olahraga catur akan berlangsung ketat. Pasalnya, terdapat banyak atlet yang sudah pernah berlaga di Kejurnas dan turnamen internasional akan turut ambil bagian.
Disisi lain, Eko Agus Koko, Ketua KONI Kota Kediri menerangkan bahwa cabang catur Kota Kediri telah mempersiapkan 8 atlet 2 pelatih jadi 10 orang, dengan targetkan dua emas dua perak empat perunggu.
“Target ini dari paparan pelatih serta hasil kejuaraan
yang diikuti atlet, kita lihat ketemulah dua emas dua perak empat perunggu, ” ujarnya.
Koko menambahkan untuk Porprov 2025, Kota Kediri sudah mempersiapkan sejak Dini, mulai ada yang tahun kemarin melakukan pemusatan latihan yang mana dari cabang-cabor sudah dipersiapkan atletnya yang nantinya untuk di pertandingan.
“Kita mengikuti 40 cabang olahraga dari 58 yang dipertandingkan, terkait target di tahun 2023 kita dapat 56 emas, tahun ini kita menargetkan 70 emas, Kalau dari peringkat kemarin 4 besar, tahun ini minimal mempertahankan,” imbuh Koko.
Lebih lanjut, Koko menjelaskan, KONI Kota Kediri memberangkatan atlet paling sedikit, kalau Kota lainnya Surabaya 1500 atlet, Malang 1500 atlet, kita hanya memberangkatkan 377 atlet, efisien tapi dengan medali yang lebih.
“Untuk cabor Kita tidak mempunyai seperti di Surabaya dan Malang, cabor kita terbatas, maka kita melakukan seefisien mungkin KONI punya regulasi, jadi yang berangkat minimal harus mendapatkan perunggu, jadi dari Pelatih harus mengadakan paparan dari hasil porprov 2023 kemarin, sama hasil kejuaraan yang paling dekat disondingkan ke kompetitornya dari daerah lain, nanti kelihatan, akhirnya ketemulah kuota 377 itu sudah plus pelatih,” pungkasnya. (Chap/Ali)