Mbak Wali Kunjungi Rumah 4 Warga, Serahkan Langsung Bantuan Alat Bantu Mobilitas dan Bantuan Biaya Hidup

Kediri,montera.co.id – Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menyerahkan bantuan sosial kepada warga yang membutuhkan, Selasa (08/07/2025). Bantuan yang diberikan berupa alat bantu mobilitas dan biaya hidup. Ada empat warga yang mendapat bantuan dan langsung diberikan di rumahnya oleh Wali Kota Kediri. Tak hanya bantuan, Mbak Wali juga memberikan bingkisan berupa paket sembako.

Salah satunya, Mbak Wali menyerahkan bantuan berupa sepatu _Knee-Ankle-Foot Orthosis_ (KAFO) kepada Erika, warga Kelurahan Ngletih. Erika kesulitan berjalan karena sakit. Dimana sejak usia 6 bulan Erika sering mengalami kejang. Oleh dokter, Erika divonis mengalami celebral palsy. Erika rutin menjalani terapi. Seharusnya saat ini Erika duduk di bangku kelas 2 sekolah dasar. Namun Erika tidak mau pergi ke sekolah, karena suasana hati yang tidak stabil atau fluktuasi suasana hati.

“Dulu sekolah di Taman Kanak-kanak (TK) lalu di SD ini sudah tidak mau sekolah karena tidak cocok temannya. InsyaAllah ini akan disekolahkan lagi,” ujar Riyanti, ibu dari Erika.

Tak hanya mendapat bantuan sepatu KAFO, Erika juga akan mendapat _treatment_ untuk bisa menggunakan sepatu KAFO ini dengan baik. Sehingga akan membantu mobilitas Erika untuk aktivitas sehari-hari.

Riyanti berterima kasih kepada Mbak Wali telah memberikan bantuan sepatu KAFO untuk Erika. Bantuan ini bermanfaat bagi Erika dalam menjalani aktivitas sehari-hari. Harapannya ke depan Pemerintah Kota Kediri semakin ramah disabilitas. “Perhatian Pemerintah Kota Kediri kepada anak-anak disabilitas ini sudah bagus. Ke depan semoga anak-anak seperti ini terus mendapat perhatian dari pemerintah,” ungkapnya.

Mbak Wali Vinanda berharap bantuan yang diberikan dapat meringankan beban warga yang tidak mampu. Penyerahan bantuan ini sebagai wujud hadirnya Pemerintah Kota Kediri dalam mendengar, menampung aspirasi, dan memberikan solusi pada masyarakat. Bantuan yang diberikan ini berupa bantuan biaya hidup, sepatu KAFO, dan kursi roda multiguna 3 in 1.

“Hari ini kami berkunjung ke rumah beberapa warga untuk menyerahkan bantuan. Semoga ini bermanfaat bagi penerima. Kepada masyarakat yang membutuhkan bantuan sosial silahkan disampaikan kepada TRC Kelurahan untuk diteruskan ke Dinsos dan ditindaklanjuti,” jelasnya.

Sementara untuk sekolah Erika, Mbak Wali menginstruksikan kepada Dinsos untuk berkoordinasi dengan Dinas Pendidikan. Apabila melihat kondisi Erika, mungkin dapat masuk di Pusat Kegiatan Belajar Masyarakat (PKBM) yang waktunya lebih fleksibel tidak seperti sekolah formal. Hal ini karena PKBM menawarkan pendekatan yang lebih terbuka dan disesuaikan dengan kebutuhan peserta didik.

“Sebenarnya Erika ini bisa bersekolah di sekolah formal namun karena suasana hatinya mudah berubah jadi kadang mau sekolah kadang juga tidak mau. Kalau di PKBM ini kan lebih fleksibel tidak harus setiap hari. Harapannya dengan PKBM Erika bisa kembali melanjutkan sekolahnya,” pungkasnya.

Kepala Dinas Sosial Paulus Luhur menambahkan bantuan sosial yang diberikan hari ini adalah bantuan sosial yang sifatnya tidak direncanakan. Bantuan ini diperuntukkan bagi warga Kota Kediri yang membutuhkan bantuan mendesak. Teknisnya, warga berkirim surat kepada Wali Kota Kediri. Baik bantuan alat bantu untuk disabilitas maupun bantuan biaya hidup.

Nanti dari Dinas Sosial akan melakukan assessment dan survey lapangan. Hal ini untuk memastikan bahwa warga yang mengajukan ini benar-benar layak menerima bantuan. Untuk tahap ini ada 44 penerima, 14 orang menerima bantuan alat bantu disabilitas dan 30 orang menerima bantuan biaya hidup.

“Bagi masyarakat yang membutuhkan silahkan datang ke kelurahan disana ada blankonya. Nanti dari kelurahan akan diteruskan kepada Mbak Wali dan nanti akan turun ke kami untuk assessment dan survey,” imbuhnya.

Selain kepada Erika, wali kota termuda ini juga memberikan bantuan sosial berupa biaya hidup kepada Sukirno warga Kelurahan Betet. Bantuan biaya hidup diberikan sebesar Rp 200.000 yang diberikan selama 11 bulan. Yakni, Februari hingga Desember 2025 dengan total Rp 2.200.000. Kemudian kepada Supriyadi warga Kelurahan Ngletih. Bantuan biaya hidup yang diberikan sebesar Rp 200.000 yang diberikan selama 6 bulan. Yakni untuk bulan April hingga September 2025, dengan total Rp 1.200.0000.

Sehari-hari Sukirno berprofesi sebagai pedagang mainan. Setiap harinya berkeliling dari satu sekolah ke sekolah lain. Sementara Supriyadi mengalami disabilitas mental dan untuk melakukan aktivitas sehari-hari harus dibantu orang lain. Disamping itu, Supriyadi juga merupakan warga kurang mampu. Untuk kebutuhan makan sehari-hari dibantu oleh tetangga.

Lalu, bantuan kursi roda multiguna 3 in 1 diberikan kepada Makhruzar warga Kelurahan Pesantren. Makhruzar mengalami kecelakaan pada tanggal 15 Januari silam sehingga menyebabkan Makhruzar tidak bisa berjalan. Makhruzar juga tergolong warga tidak mampu.

Turut mendampingi, Camat Pesantren Widiantoro, lurah, serta RT, RW, TRC di lingkungan setempat, dan tamu undangan lainnya. (Chap/Ali)

Pos terkait

banner 300x250

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *