Kediri,Montera.co.id—Upaya pencegahan dan penurunan angka stunting yang dilakukan di lingkungan Pondok Pesantren (Ponpes) Wali Barokah mendapat perhatian khusus dari Tim Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres). Hal ini disampaikan langsung oleh KH. Sunarto, Kepala Pondok Pesantren Wali Barokah, saat menerima kunjungan tim Monev Stunting Setwapres.
”Untuk melihat dari dekat tentang pengelolaan Posyandu Seruni yang lebih khusus adalah upaya-upaya pencegahan dan penurunan angka stunting. Alhamdulillah, Posyandu Seruni yang sejak awal berkomitmen untuk membantu program-program pemerintah, diperkuat dengan adanya SPPG PNG,” ujar KH. Sunarto.
Ia menegaskan, berkat upaya tersebut, dalam beberapa tahun terakhir tidak ada gejala-gejala yang mengarah kepada terjadinya stunting khususnya di lingkungan keluarga pondok (mencakup 70-an ibu hamil/menyusui) dan masyarakat sekitar yang juga dilayani Posyandu.
Setwapres Apresiasi Kota Kediri Peringkat 2 Nasional
Tim Percepatan Penurunan Stunting (TPPS) Sekretariat Wakil Presiden (Setwapres), yang dipimpin oleh Siti Alfiah (Plt. Asdep KGPK), melakukan kunjungan kerja dalam rangka Monitoring dan Evaluasi (Monev) program stunting di Kota Kediri.
Kunjungan ini merupakan apresiasi atas prestasi Kota Kediri yang dinilai sebagai kabupaten/kota berkinerja baik dan meraih Peringkat ke-2 di seluruh Indonesia dalam penurunan stunting.
Alie Sadikin, Tenaga Ahli Advokasi TPPS Setwapres, menyampaikan pujiannya.
”Kota Kediri Peringkat 2 di seluruh Indonesia… Kami mengucapkan selamat dan semoga prestasi ini bisa terus dijaga,” katanya.
Hasil Monev di lapangan, termasuk Posyandu Seruni, menunjukkan perkembangan signifikan. Angka stunting di wilayah tersebut telah turun dari 20-an lebih menjadi 14, menandakan adanya keberhasilan sekitar 10 kasus yang terbebas dari stunting.
Fokus pada Imunisasi dan ASI Eksklusif
Meskipun sukses, Alie Sadikin menekankan bahwa Pemerintah Kota Kediri harus terus meningkatkan kinerja, terutama pada indikator penting yang masih memerlukan perhatian, yaitu:
Imunisasi dasar
ASI eksklusif
MPASI
Secara nasional, target penurunan stunting hingga 5% ke bawah pada tahun 2030 menuntut percepatan dari laju penurunan saat ini yang hanya sekitar 1% per tahun.
dr. Muhammad Fajri Mubasysyir, MH.Kes, Kepala Dinas DP3AP2KB Kota Kediri, menjelaskan bahwa keberhasilan ini dicapai melalui kolaborasi maksimal dari semua Lini dan OPD, mengingat stunting bukan hanya urusan kesehatan tetapi juga mencakup sanitasi dan faktor lainnya. Saat ini, tercatat sekitar 700-an balita stunting dari total 14.000 balita di Kota Kediri.(Dan)







