Kediri, Montera.co.id – Kasus meninggalnya BB (14) santri asal banyuwangi yang diduga menjadi korban penganiayaan sedikit demi sedikit mulai ada titik terang.
Didapat Keterangan melalui Rini Puspitasari selaku kuasa hukum keempat pelaku, yang menyebut awalnya jika menurut keterangan pelaku ia mendengar dan mengetahui jika Bintang tidak ikut Sholat Jamaah sebab posisi bintang barusaja sembuh dari sakitnya beberapa hari yang lalu.
Lanjut Rini menyebut jika pelaku awalnya bermaksud untuk mengingatkan, memberi nasihat dan bertanya kenapa tidak melaksanakan sholat.
“Tapi pada saat ditanya bintang jawabannya tidak nyambung saat itulah emosi kemudian dipukul itu kejadiannya hari selasa”, ucapnya pada rabu (28/2)
Lanjut keesokan harinya, Rabu ternyata Bintang tidak menunaikan Sholat Ashar lalu ditanya sekali lagi dan mendapat jawaban yang engga nyambung hingga pemukulan terjadi lagi. Keesokan harinya pada kamis Bintang sempat diobati sebab lukanya di pipi hingga malamnya mereka tidur bareng 1 kamar.
“Kemudian Dini hari bintang semakin pucat, Oleh anak dibawa ke rumah sakit Ternyata di rumah sakit bintang tidak ada. Kemudian lapor pengasuh dan dibawa pulang ke pondok untuk dimandikan, Setelah itu baru dibawa ke Banyuwangi”, ucapnya.
Masih Rini menyebut jika keempat pelaku masih dibawah umur mulai rentang usia 16-18 tahun, dan kini pasal yang dikenakan ialah pasal perlindungan anak pasal 80, pasal 170 dan 351 kuhp.(Oct/Mon).