Kediri,Montera.co.id – Bandara Internasional Dhoho menjadi sorotan kegiatan ganda pada Kamis (11/12/2025), dengan Bupati Kediri dan Wali Kota Kediri masing-masing menegaskan komitmen untuk mengoptimalkan bandara sebagai motor penggerak ekonomi di kawasan Selingkar Wilis dan Jawa Timur bagian barat-selatan.
Bupati Kediri: Dhoho Sebagai Episentrum Mobilitas dan Ekspor
Melalui Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa, Bupati Hanindhito Himawan Pramana menyampaikan pesan dalam FGD bersama maskapai asing anggota BARINDO bahwa Dhoho bukan hanya infrastruktur transportasi, melainkan pusat pertumbuhan baru. “Runway 3.300 meter membuatnya sangat strategis untuk mobilitas masyarakat, termasuk pekerja migran dan layanan umrah-haji,” ujar Mbak Dewi.
Ia juga mengungkapkan potensi multiplier effect yang akan timbul, mulai dari peningkatan ekspor komoditas hingga tumbuhnya sektor pariwisata dan perguruan tinggi. Untuk mendukungnya, infrastruktur pendukung seperti Jalan Tol Kediri-Tulungagung dan Kediri-Kertosono terus diperkuat, ditambah moda transportasi antardaerah seperti Damri dan PO Harapan Jaya.
Kabupaten Kediri juga siap memamerkan komoditas pertanian berkualitas. “Februari lalu kita ekspor nanas ke Dubai, Desember ini rencananya ke Jeddah, dan Januari 2026 ke Rusia,” jelasnya. Harapannya, Dhoho akan segera beroperasi untuk umrah-haji dan mempercepat fasilitas kargo internasional – dengan target tahun 2027 jamaah haji dari Kediri Raya bisa berangkat pulang melalui bandara ini.

Wali Kota Kediri: Sinergi Lintas Daerah adalah Kunci Sukses
Di sisi lain, Wali Kota Kediri Vinanda Prameswati menjadi pembicara dalam diskusi panel Market and Connectivity Opportunity, menekankan pentingnya kolaborasi antar daerah. “Kami selalu berkomunikasi dengan Bupati Kediri dan Trenggalek – masing-masing punya potensi berbeda: Trenggalek dengan pantainya, Kota Kediri dengan Gunung Klotok dan Sungai Brantas,” katanya.
Mbak Wali menegaskan bahwa Dhoho adalah gerbang utama keluar masuk orang dan barang di Selingkar Wilis. Oleh karena itu, setiap daerah harus mengoptimalkan potensinya sambil memperkuat promosi bandara, dengan rutin berkoordinasi dan meminta arahan Gubernur.
Keberadaan bandara juga membuka peluang bagi produk unggulan seperti tahu takwa Kota Kediri, yang masa simpannya terbatas jika melalui darat. “Dengan bandara, pengiriman lebih cepat sehingga kualitas tetap terjaga,” jelasnya. Selain itu, akses yang mudah juga dinilai akan menarik investor, menjadikan Dhoho momentum untuk mengubah wajah ekonomi Kediri Raya menjadi new growth region di Jawa Timur.
“Hadirnya Dhoho adalah momentum besar – infrastrukturnya untuk mendorong arus barang, ide, dan investasi. Dengan kolaborasi seluruh daerah, kita akan ciptakan rantai nilai ekonomi yang kuat,” pungkas Mbak Wali.
Acara dihadiri juga Direktur PT Surya Dhoho Investama, Kepala Dinas Perhubungan Jatim, Chairman Barindo, dan CEO Angkasa Pura Indonesia Region 4.(Dan/Ali)







