Kediri,Montera.co.id – Banyak masyarakat masih tidak mengetahui bahwa tanggal 9 Desember diperingati sebagai Hari Anti Korupsi Sedunia. Hanya kalangan pegiat aktivis yang paham, sementara pemerintah terkesan kurang giat dalam memperingatinya. Untuk menggaungkan agenda ini, LSM Saroja secara khusus mendatangi Kantor Kejaksaan Negeri (Kejari) Kota Kediri.
Simbol Satire: Rokok & Obat Masuk Angin untuk “Jangan Disuap & Terpengaruh”
Rombongan Saroja di temui Kasi Pidsus Nur Ngali dan Kasi Intel Boma Wira Gumilar. Melalui Supriyo selaku Dewan Pengawas, mereka memberikan sebungkus rokok dan minum sachet obat masuk angin secara simbolis. “Ini untuk menyiratkan agar Kejari tidak masuk angin atau disuap rokok saat menangani kasus korupsi,” ungkap Supriyo.
Pertemuan yang berlangsung 25 menit penuh dengan dukungan dari Saroja agar Kejari semakin giat dalam pemberantasan korupsi di tahun akhir.
Kejari Terima Kasih, Sudah Tetapkan 3 Tersangka & Pulihkan Rp 1 Miliar
Setelah pertemuan, Nur Ngali menyampaikan terima kasih atas kepedulian Saroja. Dia mengungkapkan, pada tahun 2025 Kejari Kediri sudah menetapkan 3 orang tersangka kasus korupsi dan berhasil mengembalikan kerugian negara sebesar Rp 1 miliar dari kasus tersebut.
“Dukungan dari masyarakat sangat berarti bagi kami dalam bekerja menangani korupsi,” katanya.
Saroja Menyayangkan Hari Anti Korupsi “Sepi” & Kajari Tidak Hadir
Di sisi lain, Supriyo menyayangkan bahwa peringatan Hari Anti Korupsi tahun ini terkesan sepi dari hiruk-pikuk kalangan LSM, ormas, atau oknum publik. Dia juga mengekspresikan kesesalan karena Kajari tidak hadir menemui mereka, meskipun Saroja sudah mengirim surat undangan sebelumnya.
“Kami akan tetap bergerak untuk pemberantasan korupsi, meskipun momentum hari ini terasa kurang meriah,” tegasnya.(Dan/Ali)







