Kediri,Montera.co.id– Berbagai upaya terus dilakukan Forkopimda Kota dan Kabupaten Kediri untuk membuat masyarakat tetap damai dan tenang dalam melakukan aktivitasnya, seperti dilakukan giat operasi Skala besar dan bahkan giat spiritual seperti Doa Bersama dengan ratusan masyarakat, tokoh agama,lintas agama,ojek online hingga jajaran Forkopimda Kabupaten Kediri yang berkumpul di halaman Pemkab Kediri, Senin (1/9/2025) sore.
Dari catatan yang telah diterima dari Pihak Keamanan, Aksi yang diduga kuat dilakukan oleh para pelajar SMP dan SMA ini menyebabkan kerusakan parah di dua gedung pemerintahan tersebut. Kerugian ditaksir mencapai lebih dari 5 miliar rupiah.
Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyampaikan keprihatinannya atas insiden tersebut. Ia mengungkapkan, banyak aset Pemkab yang hancur, mulai dari komputer, arsip penting, hingga alat tulis.
”Kami tidak membenarkan apa yang terjadi pada tanggal 30 Agustus kemarin. Ini menjadi renungan bersama bagi kita semua,” ujar Mas Bup panggilan akrab Hanidhito Himawan Pramana Bupati Kediri
“Yang menjadi ironi adalah para pelaku rata-rata adalah pelajar SMP dan SMA.”
DIrinya menambahkan, pihaknya tidak khawatir jika aksi protes dilakukan oleh organisasi mahasiswa seperti HMI atau komunitas ojek online, karena ia yakin mereka akan menyampaikan pendapat secara jernih dan baik. Namun, aksi kali ini justru dilakukan oleh pelajar yang langsung menyerang gerbang depan Pemkab, menghancurkan kaca, dan bahkan melemparkan bom molotov.
”Ini adalah waktu di mana para guru, orang tua murid, dan wali murid untuk bisa memastikan anaknya tidak keluar jalur,” tegasnya.
Sebagai langkah antisipasi, Pemkab Kediri akan memberlakukan aturan baru. Anak-anak yang masih berstatus pelajar di Kabupaten Kediri wajib kembali ke rumah sebelum pukul 21.00 WIB.
”Jika tidak, maka patroli gabungan TNI, Polri, dan Satpol PP akan bertindak,” tambah Bupati.
Di akhir sambutannya, Dhito mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bangkit bersama. Ia berharap ujian ini bisa membuat masyarakat Kabupaten Kediri lebih erat lagi.
“Mari kita doakan bersama, semoga ke depannya Kabupaten Kediri tetap makmur dan damai,” pungkasnya.
Doa bersama ini dipimpin secara bergantian oleh perwakilan dari berbagai agama, seperti Hindu, Kristen, Katolik, dan Islam, menciptakan suasana yang penuh harapan dan persatuan.(Adv/PKP/Al)