Kediri, Montera.co.id – Kasus Kematian santri asal Banyuwangi Bintang (14) yang meninggal dunia diduga dianiaya oleh seniornya di salah satu pondok pesantren di Kabupaten Kediri masih terus bergulir.
Kini disampaikan ibunda almarhum Bintang, Suyanti yang memberikan tanggapannya mengenai upaya damai dari pengacara pelaku, ia menyebut jika tidak ada kata damai.
“Dari pihak keluarga saya tentunya untuk saya sendiri saya tidak akan berdamai atau apapun itu dengan alasan kasihan, karena saya melihat salah satu pengacara dari tim tersangka Itu bilang bahwa ini kesalahpahaman karena masalah sholat intinya”, ucapnya pada senin (4/3)
Menurutnya ia tidak akan membenarkan atau membela anaknya sebab sebagai ibunya yang melahirkannya, Bintang ketika disuruh pasti akan melaksanakannya.
“Anak saya, kalau disuruh itu pasti melaksanakannya, Jadi gak usah sampai dipukul atau dibunuh”, ungkapnya sembari menahan tetesan air mata.
Ia juga meminta pertanggung jawaban kepada pihak pondok yang dituding lalai hingga mengakibatkan hilangnya nyawa Bintang serta berharap dihukum seberat beratnya.
“Kalau menurut saya dihukum seberat beratnya karena sudah seperti itu memperlakukan anak saya dengan dijadikan pertontonan di dalam pesantren. Jadi harus bener bener mendapatkan sebrat beratnya”, ucapnya.
Ia juga saat ini tengah berkoordinasi dengan tim kuasa hukum dari Hotman paris.
“Ya untuk dari bang hotman paris rencananya nanti masih ada koordinasi atau meeting bersama supaya kita mengenal lebih lanjut dan juga bisa satu bahasa, itu intinya”, imbuhnya. (Oct/Mon)