Kediri, montera.co.id– Perguruan Taman Siswa Kediri merayakan hari ulang tahunnya yang ke-103 dengan melakukan peresmian patung Ki Hajar Dewantara, pendiri Perguruan Taman Siswa. Peresmian patung ini menjadi simbol tanggung jawab pendidikan yang dimiliki oleh masyarakat dan pemerintah, baik daerah maupun pusat.
“Dengan patung ini, perguruan taman siswa cabang Kediri menjadi bisa berkembang maju lagi. Menjadi tempat untuk masyarakat menyekolahkan anak-anaknya,” ujar Soepomo Kepala Yayasan Perguruan Taman Siswa Cabang Kediri.
Sejarah Perguruan Taman Siswa
Perguruan Taman Siswa didirikan pada tahun 1922 di Yogyakarta oleh Ki Hajar Dewantara. Dalam waktu 10 tahun, Perguruan Taman Siswa telah memiliki cabang di seluruh Indonesia, termasuk di Kediri. Kediri menjadi salah satu kota yang memiliki peran penting dalam perkembangan Perguruan Taman Siswa, bahkan disebut sebagai nomor dua setelah Yogyakarta.
“Jadi di Kediri itu berdiri sekitar tahun 1922 sampai 1930. Jadi sudah berdiri selama dua generasi,” imbuh Soepomo.
Jamran, dewan penasehat DKD Kota Kediri, disisi lain, menerangkan
dewan kebudayaan adalah mitra pemerintah, pun begitu, karena kita belum punya sekretariat akhirnya ditawari oleh pihak taman siswa untuk berkolaborasi “Sehingga di sini tidak hanya sebagai kegiatan saja tapi juga sekretariat dewan kebudayaan,” terangnya.
Kemudian teman-teman DKD punya inisiatif, bagaimana kebudayaan berjalan tapi pendidikan juga berjalan, selanjutnya, kolaborasi dibangun untuk penguatan pendidikan karakternya di bidang kesenian.
“Jadi secara akademik mungkin peminatnya belum banyak, untuk itu, dikuatkanlah dengan ekstra kebudayaan, ekstra kesenian, seni lukis, seni patung, seni tarian pertunjukan, itulah nanti yang memperkuat untuk pendidikannya,” jelasnya
Selain itu, teman-teman dari sastra, teater sering berkegiatan taman siswa dengan mengeksplore ruangan yang ada,”Sebagai pematung saya tergerak memberikan sumbangsih membuat patung Ki Hajar Dewantara, karena Ki Hajar Dewantara ini adalah tokoh pendidikan,” tegasnya.
Bentuk apresiasi itulah merupakan kolaborasi dewan kebudayaan dengan Taman Siswa karena Taman Siswa sudah memberikan ruang kepada kita, untuk itu, kita juga memberikan sesuatu kenang-kenangan kepada Taman Siswa.
“Harapannya, dikemudian hari Taman Siswa bisa membikin jurusan baru, adanya kelas seni, maka mulai sekarang dirintis dengan sanggar atau masih ekstra sekolah. Kesenian memang menjadi bagian dari industri kreatif untuk itu kita upayakan supaya berkembang,” terang Jamran.
Kerja Sama dengan Pemerintah Daerah
Perguruan Taman Siswa Kediri berharap dapat bekerja sama dengan Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (DKD) Kota Kediri untuk mendirikan jurusan kesenian. “Kita berharap dengan bekerja sama dengan DKD kota Kediri akan mendirikan jurusan kesenian mengembangkan sayapnya.” Tandas Jamran.
Dengan peresmian patung Ki Hajar Dewantara ini, diharapkan Perguruan Taman Siswa Kediri dapat terus berkembang dan menjadi tempat yang ideal untuk masyarakat menyekolahkan anak-anaknya. (Chap/Ali)