Kediri,montera.co.id – Kredit usaha rakyat (KUR), program pembiayaan dari pemerintah yang dirancang untuk mendukung usaha mikro, kecil, dan menengah (UMKM) di Indonesia. KUR menawarkan kredit dengan bunga rendah dan memiliki subsidi dari pemerintah, dibeberapa tempat mulai tuai masalah, di Kediri, atas laporan lembaga swadaya masyarakat (LSM) melaporkan adanya manipulasi data yang terindikasi dugaan korupsi uang negara.
Aliansi LSM ini mendatangi kantor Kejari Kota Kediri dan kantor BRI Cabang Kediri, untuk mengawal jalannya penyelidikan.
Nur Ngali, Kasi Pidsus Kejari Kota Kediri, mengungkapkan, kejaksaan sudah adakan Pulbaket Puldata, bahkan untuk BRI unit Pesantren sudah pada tahap penyelidikan,” Dugaannya modus bantuan hibah atau bansos,” terangnya.
Terkait, data kita sudah verifikasi dengan pihak bank unit setempat, lanjut Nur Ngali, penyebab kredit macet ini dikarenakan apa? Apakah One Prestasi ataukah pengajuan kredit tidak sesuai dengan pengajuannya.
“Itulah yang sekarang kita lakukan penyelidikan,” ungkapnya. Selasa (27/5/2025) pagi.
Disisi lain, Tommy perwakilan dari aliansi menjelaskan kronologi dugaan manipulasi data tersebut, debitur atas nama sebut aja AF, pernah ditawari oleh pihak yang mengaku dari bank BRI,
kemudian dimintai data datanya untuk diajukan bantuan hibah atau bansos, setelah diproses AF, menerima uang sebesar 4jt rupiah, peruntukannya penerimaan dana hibah atau bansos. Lalu, AF menandatangani sebagai syarat penerimaan dan persetujuan penerimaan hibah atau bansos.
“Ternyata, sebulan berikutnya AF, menerima tagihan yang menyatakan penerimaan dari KUR BRI, dan besaran kreditnya diluar nalar, yaitu, 50jt,” jelas Tommy.
Ada 7 orang yang mengadu kepada saya mas, salah satunya AF tadi, berikutnya ada yang tidak masuk akal, jelas orang ini di nyatakan orang gila (orgil), tapi juga ada tagihan dari bank BRI sebesar 50jt, ada lagi statusnya buruh harian lepas atau kuli bangunan, juga dapat tagihan KUR BRI.
“Usut punya usut, modus nya ternyata bantuhan hibah atau bansos,” tegasnya.
Pihak BRI cabang Kediri, disisi lain, menemui para pendemo, tetapi, audensi terjadi buntu. Sangat disayangkan juga, waktu para wartawan meminta pernyataan wawancara kepada pihak BRI Cabang Kediri, agar ada perimbangan sebuah berita, Pihak BRI cabang Kediri enggan memberikan pernyataan. (Chap/Ali)