Kediri, Montera.co.id– Pemerintah Kota Kediri melalui Dinas Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang (PUPR) mengumumkan penutupan total Jembatan Brawijaya selama dua malam untuk mendukung proses pergantian regel (pilar melintang) di sisi timur dan barat. Langkah ini diambil sebagai upaya memastikan keamanan pengguna jalan sekaligus memperlancar pekerjaan perbaikan yang tengah memasuki tahap paling krusial.
Penutupan dilakukan pada Senin (1/12) dan Selasa (2/12), mulai pukul 22.00 hingga 05.00 WIB. Selama rentang waktu tersebut, arus lalu lintas akan dialihkan melalui Jembatan Bandar Ngalim dan Jembatan Semampir guna mencegah kepadatan.
Kepala Dinas PUPR Kota Kediri, Endang Kartika Sari, menjelaskan bahwa proses pergantian struktur jembatan melibatkan pekerjaan berisiko tinggi, termasuk pelepasan regel lama, pemasangan regel baru, serta instalasi ACP dan komponen struktural lainnya.
Material yang digunakan seperti baja WF, alat berat, hingga aktivitas pengelasan dan pemasangan baut berpotensi menimbulkan bahaya jika jembatan tetap dibuka.
“Untuk menjamin keamanan para pengguna jalan, jembatan harus ditutup total selama pekerjaan berlangsung. Risiko jatuhnya material dapat membahayakan pengendara,” terang Endang.
Usai dua malam penutupan total, Jembatan Brawijaya akan memasuki tahap penutupan sebagian (setengah badan jalan). Skemanya, jika sisi selatan ditutup maka sisi utara tetap melayani dua lajur kendaraan dari kedua arah, demikian pula sebaliknya. Tahap ini diperkirakan berlangsung selama satu minggu.
Endang juga menyampaikan bahwa progres perbaikan Jembatan Brawijaya telah mencapai 30 persen. Pekerjaan ditargetkan selesai pada pertengahan Desember 2025.
“Saya berharap pengertian masyarakat atas ketidaknyamanan yang terjadi. Perbaikan ini penting agar jembatan kembali berfungsi dengan aman dan optimal bagi seluruh pengguna jalan,” pungkasnya.(Dan)







