Kediri,montera.co.id – Buto ljo Community merayakan Hari Ulang Tahun ke-3 dengan meluncurkan program unggulan. ‘Kampung Investasi Saham Buto ljo’. Berikan edukasi Investasi saham sosial secara gratis atau tidak berbayar. Acara syukuran dimeriahkan juga oleh grup band Miko ‘N Friend, menandai dimulainya sebuah inisiatif nyata yang bertujuan untuk meningkatkan literasi keuangan dan kemandirian ekonomi masyarakat, khususnya di wilayah Kota Kediri. Sabtu (4/10/2025) malam. Bertempat di Taman Digital Dermo.
Ketua Buto ljo Community, Sigit Joko Suwarsono, menjelaskan, kami meyakini bahwa tumbuh bersama saja tidak cukup. Pada usia ketiga ini, kami meluncurkan filosofi WANI (Wadah Aspirasi Nyata Inovasi). “Program Kampung Investasi Saham ini adalah wujud nyata dari filosofi tersebut, di mana kami berkomitmen untuk mengubah ide menjadi aksi nyata yang berdampak langsung,” ungkapnya.
Menurut Sigit, program ini dirancang untuk mendobrak stigma bahwa investasi saham adalah hal yang rumit dan eksklusif. Anggota komunitas akan dibekali dengan edukasi komprehensif, mulai dari pemahaman dasar hingga analisis mendalam.
“Program ini bersifat gratis dan terbuka untuk siapa saja yang ingin belajar, tanpa memandang latar belakang. Uniknya, program ini tidak hanya fokus pada keuntungan pribadi, tetapi juga pada penguatan modal usaha eco-preneurship komunitas, seperti produk sabun cuci piring dan cuci
baju serta air isi ulang.
Inisiatif ini telah mendapat apresiasi dan dukungan dari pihak terkait,” ujarnya.
Lebih jauh, Sigit menekankan, Buto ijo berharap bisa kolaborasi bersama Pemerintah Kota Kediri, seperti Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri, Kantor Perwakilan Bursa Efek Indonesia (BEI) Jawa Timur, dan Perusahaan Sekuritas. Acara ini menjadi embrio langkah nyata untuk meningkatkan literasi keuangan.
“Kami ingin menunjukkan bahwa komunitas yang guyub bisa menjadi investor yang cerdas dan tangguh. Program ini bertujuan agar masyarakat memiliki perencanaan keuangan yang matang dan bermanfaat bagi masa depan,” tegas Sigit Joko Suwarsono.
Dengan adanya Buto Ijo, bisa berkolaborasi dengan lembaga negara independen yang bertugas mengatur dan mengawasi seluruh kegiatan di sektor jasa keuangan, termasuk perbankan, pasar modal, asuransi, dan layanan keuangan lainnya.
“Dapat menjadi contoh bagi warga kampung lainnya di Kota Kediri, dan menjadi model keberhasilan literasi finansial berbasis komunitas di Indonesia,” tandas Sigit.
Arti Lambang Logo Buto ljo
1. Elemen Utama: Buto ljo
• Buto: Dalam mitologi Jawa, Buto (raksasa) seringkali melambangkan kekuatan besar, ketangguhan, dan kemampuan untuk mengatasi rintangan.
Namun, ia juga bisa bersifat liar dan tidak terkontrol.
• Ijo: Kata ljo (hijau) melambangkan alam, kesuburan, pertumbuhan, harmoni, dan kesejahteraan.
Secara bersamaan.
“Buto ljo” dapat diartikan sebagai “kekuatan raksasa yang hijau,” terang Sigit.
Lambang tersebut, menjadi kekuatan besar yang tidak merusak, melainkan digunakan untuk tujuan positif, seperti untuk menumbuhkan, melindungi, dan membawa kemakmuran.
Hal ini juga menunjukkan bahwa kekuatan harus diimbangi dengan kebijaksanaan dan kelestarian (hijau).
2. Elemen Daun dan Tunas
• Daun: Daun adalah simbol kehidupan, pertumbuhan, dan kesegaran. Bentuknya yang mengarah ke atas menunjukkan aspirasi dan tujuan yang tinggi.
• Tunas: Tunas kecil yang muncul dari dalam huruf “B” melambangkan awal yang baru, potensi yang belum tergali, dan proses pertumbuhan dari nol. Kombinasi daun dan tunas ini menekankan filosofi pertumbuhan berkelanjutan. Ini bukan hanya tentang menjadi besar, tetapi juga tentang memulai dari hal kecil, terus berkembang, dan menghasilkan sesuatu yang bermanfaat.
3. Elemen Warna
• Hijau: Melambangkan alam, kesuburan, kehidupan, dan harmoni. Ini adalah warna utama yang mendominasi, menunjukkan fokus pada pertumbuhan dan
keberlanjutan.
• Emas/Kuning: Warna emas melambangkan kemakmuran, kesuksesan, dan pencapaian. Kombinasi warna hijau dan emas menunjukkan bahwa
pertumbuhan (hijau) akan menghasilkan kesuksesan dan kemakmuran (emas).
Merah: Warna merah, terutama pada kata “BUTO”, dapat melambangkan
keberanian, energi, dan semangat juang yang kuat. Ini menunjukkan bahwa
untuk mencapai tujuan, dibutuhkan semangat yang membara.
4. Slogan: “Tumbuh Bersama, Berkarya Nyata”
• Tumbuh Bersama: Slogan ini memperkuat makna kolaborasi dan komunitas.
Filosofi ini menekankan bahwa kesuksesan tidak dicapai sendirian, melainkan
melalui kerja sama dan dukungan satu sama lain.
• Berkarya Nyata: Ini menunjukkan bahwa filosofi organisasi tidak hanya
sebatas kata-kata, tetapi juga harus diwujudkan dalam tindakan konkret dan
hasil yang dapat dirasakan oleh banyak orang.
Secara keseluruhan, lambang “Buto ljo” ini mengandung makna filosofis yang mendalam: memiliki kekuatan besar dan semangat juang yang membara (Buto), yang digunakan untuk menumbuhkan dan menghasilkan sesuatu yang
bermanfaat (Ijo), dengan berkolaborasi (Tumbuh Bersama) untuk menciptakan
dampak nyata bagi semua (Berkarya Nyata). (Chap/Al)